Kompas/GRE
Sawah tergenang banjir di Desa Rowokele, Kecamatan Rowokele, Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (24/1/2012).
|
KEBUMEN - Sejumlah petani di Kecamatan Rowokele, di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang sawahnya tergenang banjir sejak tiga pekan terakhir memilih membiarkan air surut dengan sendirinya. Mereka tidak menguras sawah dengan mesin penyedot air karena biayanya mahal dan akan menambah ongkos produksi.
"Kami sengaja membiarkannya. Ini sudah lumayan surut, semoga hujan tidak turun deras, sehingga pekan depan saya sudah bisa menanam ulang," ujar Darjono (43), petani di Desa Rowokele, Kecamatan Rowokele, Selasa (24/1/2012).
Darjono menyatakan bisa menyewa mesin penyedot air untuk mempercepat air surut di sawah seluas 3.000 meter persegi. Namun, biaya sewa yang mahal membuatnya mengurungkan niatnya.
Menurut Tarmin (55), petani lain yang membiarkan sawahnya menggenang, biaya sewa mensin penyedot air mencapai Rp 25.000 per jam. Untuk menyedot air dari sawahnya membutuhkan waktu sedikitnya lima jam.
"Biaya produksi saya sudah melonjak jauh dari perkiraan awal. Belum lagi saya harus membeli benih baru untuk ditanam ulang. Sekarang biaya produksi sudah mencapai Rp 2,5 juta, yang biasanya hanya Rp 2 juta," ungkapnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar