Gregorius Magnus Finesso/KOMPAS |
KEBUMEN — Nelayan pantai selatan Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dua pekan terakhir memanen ikan "gelo" yang dalam bahasa Jawa berarti kecewa. Hal itu terjadi menyusul sulitnya nelayan setempat mendapatkan ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi akibat gelombang tinggi dan pengarus angin barat yang membuat ikan bermigrasi ke tengah samudra.
Kristoto (65), nelayan Pantai Ayah, Kebumen, Selasa (24/1/2012), mengaku, sejak dua pekan terakhir dia tidak pernah mendapat ikan seperti kakap, bawal, dan rajungan."Ikan-ikan ke tengah karena pengaruh angin barat. Sementara kami tidak punya kapal yang bisa menjangkau jarak lebih dari 10 mil," ujarnya.
Bukannya ikan yang layak dipasarkan yang didapat, justru ikan-ikan kecil sejenis ikan kacangan yang banyak menyangkut di jala nelayan. Menurut Kristoto, ikan tersebut dihargai sangat murah, hanya Rp 1.500 per kilogram!
"Makanya kami sebut ikan "gelo" karena hanya membuat nelayan kecewa. Sebab, dengan harga Rp 1.500 per kilogram, untuk menutup modal solar Rp 5.500 per liter saja tidak cukup, karena setiap menjala ikan kami butuh lima liter solar," keluh Tambleng (43), nelayan lain.
Menurut nelayan setempat, ikan tersebut tidak dijual, tapi dikonsumsi keluarga. Kebanyakan ikan tersebut dicampur untuk pakan ternak.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Cara Mudah, Cepat Dan Tanpa Resiko Membuat Uang Secara Online, Ikutan Gabung yuk ! Klik Disini !
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar